Mengenal Batu Mustika Dari Sudut Pandang Kejawen

Jika kita ingin Mengenal Batu Mustika, kita harus mengenal sejarah dan tradisi leluhur kita, yaitu suku jawa dengan ajaran kejawennya. Didalam tradisi kejawen ada yang namanya cekelan atau pegangan yang bernama JIMAT (siji seng di rumat). Maknanya, ketika nenek moyang kemana-mana pasti membawa jimat ini, yaitu sebuah benda yang di jaga dan dirawat. Salah satunya adalah Batu Mustika.

Ini ada hubunganya dengan nama AKIK dalam dunia batu mulia. Nama ini diberikan kepada para orang tua zaman dahulu yang selalu mengenakan batu mustika pada jari tangan mereka. Nah, karena yang membawa batu tersebut rata-rata sudah berusia lanjut, makanya disebut dengan AKIK yang atau Aki-aki.

Apa Hubungan Batu Mustika dengan Kejawen?

Batu mustika dan kejawen memiliki hubungan yang sangat erat serta tidak bisa dipisahkan. Karena batu mustika adalah sebuah tradisi yang lahir dari ajaran kejawen dan sampai saat ini masih dilestarikan dari generasi ke generasi.

Pada budaya jawa, ketika seseorang mendapatkan cobaan dari Sang Hyang Widji yaitu Allah SWT berupa permasalahan hidup. Nah, yang dilakukan orang tersebut adalah melakukan berikhtiar dan berdoa. Doa tersebut ditujukan kepada Allah SWT dan iktiar yang dilakukan adalah melakukan usaha lahir seperti giat bekerja dan usaha batin menggunakan sebuah cekelan atau pegangan.

Pegangan inilah yang sering disebut dengan Jimat. Dan menurut tradisi turun temurun jimat yanag digunakan adalah Batu Mustika.

Ini bisa dibuktikan bahwa hampir seluruh keluarga di jawa pasti menurunkan sebuah pegangan berupa batu mustika atau keris kepada keturunanya.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa batu mustika dalam kejawen adalah sarana yang di gunakan masyarakat jawa sebagai jimat. Dan batu mustika adalah tradisi masyarakat Jawa.

Lantas, Untuk Mengenal Batu Mustika Apakah Kita Harus Memahami Tradisi?

Sepatutnya seperti itu. Karena generasi yang baik adalah generasi yang mau memahami dan melestarikan tradisi leluhurnya. Untuk itu, kita sebagai generasi selanjutnya harus melestarikan tradisi ini. Dengan cara menggunakan sarana batin berupa batu mustika jika diperlukan. Minimal kita menghargai adanya batu mustika dan jangan menjatuhkan tradisi nenek moyang yang sudah terpelihara sampai ratusan bahkan ribuan tahun ini.

mengenal batu mustika

Oh iya, ada satu bahasan yang wajib saya jelaskan. Karena bahasan ini sering kali disalah artikan oleh banyak orang awam yang kurang mengenal batu mustika dan kurang faham akan tradisi.

Ya, bahasan ini adalah tentang hukum menggunakan batu mustika. Sekali lagi saya tekan kan, bahwa menggunakan batu mustika adalah boleh. Asalkan kita tetap mengimani bahwa semua manfaat, semua energi, dan semua khasiat adalah berasal dari Allah SWT melalui batu mustika sebagai sarananya. Untuk selengkapnya silahkan baca tentang hukum menggunakan batu mustika menurut pandangan islam.

Sama halnya ketika Anda menerima warisan tradisi dari orang tua Anda berupa mitos-mitos atau sebuah kenang-kenangan berupa benda. Apakah Anda langsung menghakimi bahwa itu adalah berbuatan salah? tentu saja Anda menghormati orang tua Anda.

Sepatutnya Anda menghargai batu mustika layaknya menghargai warisan dari leluhur Anda.

Demikian penjelasan saya tentang bagaimana mengenal batu mustika dari sudut pandang kejawen. Semoga apa yang saya sampaikan mampu mencerahkan Anda dan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat. Terima kasih, wasalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.